Halaman

Minggu, 06 Mei 2012

~FF KyuMin Couple~ {I MY ME MINE Chapter 5}




@@@ THE STORY @@@
Sesaat Kyuhyun memandang dingin kearah seseorang itu dan bergegas berlalu dari hadapan seseorang itu sebelum emosinya mulai memuncak.
“Tunggu!” Pinta seorang namja tampan itu, Kyuhyun menghentikan langkahnya.
“Mari kita akhiri ini semua.” Ucap namja itu, Kyuhyun menoleh dan menatap sosok namja yang sedang tertunduk murung.
“Maksudmu?” Tanya Kyuhyun mulai bingung.
“Aku… akan membantumu memalaskan dendam ammamu pada ammaku.” Ucap namja itu seraya menatap Kyuhyun dengan tatapan tegar.
“Hmmmh, apa ini salah satu taktik ammamu?” Tanya Kyuhyun ketus, sesaat namja itu terdiam.
“Kau sangat membenci ammaku.” Ucapnya dengan nada suara bergetar antara marah dan bersalah.
“Kenapa tidak, ia sudah membunuh ibuku dan ia juga pernah mengusir Noonaku.” Ucap Kyuhyun, namja yang bernama Siwon itupun hanya bisa diam.
“Mian, aku tak bisa mencegah ammaku.” Ucap Siwon menyesal, Kyuhyun menatap Siwon dengan perasaan emosi yang mulai menurun, Kyuhyun selam ini tahu kalau Siwon bukanlah orang jahat, Siwon selama ini bagaikan boneka minan bagi ammanya.
“Kau, kau punya rencana?” Tanya Kyuhyun acuh seraya mengalihkan tatapannya kearah lain, Siwon mengangkat kepalanya dan menatap Kyuhyun.
“Akh, aku punya.” Jawab Siwon seraya mengakat wajahnya menatap Kyuhyun.
“Hmm, nanti katakan padaku.” Ucap Kyuhyun seraya berjalan menuju ke kamar Sungmin dan Kibum akan tinggal, saat Kyuhyun masuk tiba – tiba Heechul, Sungmin, dan Kibum seperti terdiam dan saling mengacuhkan, Kyuhyun mengangakat sebelah alisnya bingung.
“Apa aku mengganggu?” Tanya Kyuhyun merasa aneh.
“Ani.” Ucap mereka bersamaan, Kyuhyun semakin bingung, tapi ia langsung melempar barang Sungmin kesembarang tempat, Sungmin memperotes perilaku Kyuhyun tetapi Kyuhyun tak menghiraukannya dan bergegas duduk di salah satu sofa, Kyuhyun duduk seraya mengambil sebuah majalah di atas meja, Heechul, Sungmin dan Kibum saling menatap dan sekarang tatapan mereka semua bersatu ke arah Kyuhyun, Kyuhyun mengakat wajahnya dan menatap mereka semua bingung.
“Wae?” Tanya Kyuhyun bingung, Kyuhyun membaiki cara duduknya dan menaruh majalah yang ada di tangannya di meja.
“Hmm, apa?” Tanya Kyuhyun benar – benar bingung.
“Kyuhyun-ah.” Panggil Heechul dan duduk di samping Kyuhyun.
“Apa?” Sahut Kyuhyun.
“Kyuhyun-ah, mau kau ajak Sungmin dan Kibum mengelilingi rumah kita supaya mereka tak tersesat.” Ucap Heechul seraya meraih tangan Kyuhyun lembut.
“Aniyo, emangnya aku pemandu tour apa?” Tolak Kyuhyun tidak mau.
“Ayolah, Noona harus kembali ke rumah sakit.” Rayu Heechul seraya mendorong – dorong pelan tubuh adiknya itu.
“Noona, pergi saja! Merekakan punya kaki, terlebih lagi Sungmin, lihat saja kakinya besar seperti itu.’” Ejek Kyuhyun.
“MWO!!! APA KAU BILANG.” Pekik Sungmin kesal, Kyuhyun menatap Sungmin.
“Wae, apa aku salah?” Tanya Kyuhyun menatap Sungmin tajam.
“Kau….” Sungmin dengan geram menunjuk Kyuhyun kesal.
“Kyuhyun hentikan, pokoknya Noona tidak mau tahu kau harus mengajak mereka keliling – keliling, atau tidak PS yang ada di kamarmu Noona sita.” Ancam Heechul, Kyuhyun langsung menatap Heechul.
“Ani, Noona….aish baiklah… ayo.” Ajak Kyuhyun, tapi Sungmin tetap diam dan mengacuhkan Kyuhyun.
“YA! Kau dengar tidak ayo.” Ajak Kyuhyun kali ini dengan nada suara tinggi.
“Tidak mau sebelum kau meminta maaf padaku.” Ucap Sungmin, Kyuhyun berdecak kesal… tapi tatapan Kyuhyun teralih kea rah Heechul yang juga tampaknya menunggu ucapaan maaf dari Kyuhyun, Kyuhyun mengacak pelan rambutnya dan menghampiri Sungmin, Kyuhyun mengulas senyum palsu di ibirnya dan…
“Mianhaeyo, Lee Sungmin.” Ucap Kyuhyun dengan nada penuh penekanan di setiap katanya.
“Ok, kita pergi.” Ucap Sungmin seraya menatap Kyuhyun dan tersenyum manis.
DEG!
‘Terlalu dekat’ Batin Kyuhyun saat melihat wajah Sungmin.
“Kyuhyun-ssi, kau takapa?” Tanya Sungmin melihat wajah Kyuhyun yang memucat.
“A…ani, cih palli.” Bentak Kyuhyun gelagapan dan berjalan keluar, di balik pintu Kyuhyun bersandar di dinding.
“Huh~!, kenapa seperti ini.” Gumam Kyuhyun sambil merasakan detak jantungnya yang berdebar kencang.
SEDANGKAN DI SISI LAIN
“Aish, kenapa aku malah seperti orang gila di sini.” Gumam Donghae saat ia beberapa kali ketahuan oleh guru pengawas di perpustakaan kampusnya sedang melirik ke dalam perpustakaan.
“Hmmm, aku harus bilang apa?”   Batin Donghae saat melihat Eunhyuk yang duduk di pojokan perpustakaan, Donghae perlahan masuk kedalam perpustakaan, saat Eunhyuk bergerak membaiki cara duduknya dan menebarkan pandangannya keseluruh sisi perpustakaan, Donghae langsung gelagapan dan mengambil salah satu buku entah buku apa itu lalu di saat ia melihat Eunhyuk sudah kembali focus ke bukunya, dengan tampang seseorang yang seperti mencari – cari buuku yang penting sambil memegangi bukunya, Eunhyuk yang mulai awal memang mengetahui keberadaan Donghae, berpura – pura tidak tahu sampai, ia melihat buku yang donghae pegang, Eunhyuk berusaha menahan tawanya, sampai akhirnya Eunhyukpun beranjak menghampiri Donghae, Donghae yang gelagapan langsung membaca buku yang di tangannya.
“Bagaimana kau bisa baca?” Tanya Eunhyuk pelan, Donghae mengangakat wajahnya.
“Hah?” Donghae kaget dengan ucapan Eunhyuk yang membingungkan.
“Apa kau punya kemampuan memabaca buku terbalik?” Tanya Eunhyuk membuat Donghae melongo bingung, Eunhyuk menunduk dan berlalu dari hadapan Donghae, Donghae mencerna baik – baik ucapan Eunhyuk dan melihat kearah bukunya, saat ia melihat tulisan terbalik di bukunya baru ia sadari buku yang ia pegang terbalik, wajah Donghae memerah dan di acak – acaknya pelan ramutnya.
“Akh, bodohnya diriku.” Geram Donghae sambil meringis malu, ia mengemalikan buku yang ia pegang dan bergegas menyusul Eunhyuk.
“Kemana dia?” Gumam Donghae sambil celingak – celinguk mencari keberadaan Eunhyuk, saat ia melihat sosok yang ia cari, dengan cepat Ia menghampirinya walaupun ada beberapa orang yang bingung dengan tingkah Donghae yang sedang mengejar seorang yeoja yang di juluki the freak girl, tapi Donghae tak menghiraukannya dan terus mengahampiri Eunhyuk, Eunhyuk yang merasa sedang di panggil seseorang langsung berbalik dan menatap siapa yang sedang memanggilnya.
“Wae?” Tanya Eunhyuk pelan, Donghae menghela nafasnya pelan untuk mengontrol nafasnya yang ngos – ngosan.
“Aku…aku ingin bicara denganmu.” Jawab Donghae.
“Hmm, bicara saja.” Ucap Eunhyuk dengan senyum manis, Donghae terdiam sesaat melihat Eunhyuk yang selama ini menghindarinya dan tak pernah berbicara dengannya sedang tersenyum manis.
“Ku rasa jangan di sini.” Ucap Donghae sama sekali tak mengalihkan tatapannya kea rah Eunhyuk.
“Hmm, lalu dimana?” Tanya Eunhyuk bingung.
“Ikut aku.” Ajak Donghae seraya menarik tangan Eunhyuk, Eunhyuk yang kaget hanya bisa mengikuti Donghae dari belakang, jantungnya berdebar kencang, saat di taman yang di penuhi oleh mahasiswa dan mahasiswi yang sedang belajar atau hanya sekedar berbincang. Tanpa mengenal malu Donghae berdiri di sebuah altar di tengah taman itu dan berteriak untuk meminta perhatian. Semua melihat Donghae aneh sedangkan yeoja para penggemar Donghae sudah siap untuk mendengar apapun yang Donghae katakan.
“Dengar semuanya, aku hari ini akan menyatakan perasaanku kepada seseorang, seseorang yang selalu ingin aku lindungi dan seseorang yang selalu ingin ku cintai.” Ucap Donghae bernada gombal, sedangkan para penggemar Donghae sudah harap – harap cemas mendengar pernytaan Donghae.
“Nuguya?? Nuguya?? Ya! Jinchayo?? Omo~! Na..na…na.” Suara bisik – bisik it uterus memenuhi ke adaan di taman itu, Donghae menarik Eunhyuk untuk ikut berdiri di sampingnya di atas altar, Eunhyuk benar – benar kaget dengan tindakan Donghae yang sungguh di luar dugaannya.
“Aku mencintai Lee Hyuk Jae.” Ucap Dongahae membuat semua orang tercengang.
“Yang benar saja…Eunhyuk tidak mungkin, bagaimana bisa, Eunhyuk pasti main dukun.” Bisik – bisik itu membuat seseorang kesal di balik kerumunan orang yang sedang mendengar pernyataan Donghae.
“YA! KALIAN… BENAR – BENAR MEMALUKAN.” Bentak seorang namja dengan nada suara yang tinggi, Donghae tersenyum melihat sosok sahabatnya sedang berada di balik kerumunan.
“DONGHAE-AH USAHA YANG BAGUS, BERJUANG LAH.” Support namja itu bangga.
“Nae, araseo! Seharusnya kau juga.” Timpal Donghae kearah namja itu.
“ANIYO! Belum saatnya.” Teriaknya seraya menoleh kearah yeoja yang ada di samping saat ia bergumam “Belum saatnya” kearah yeoja yang sedang menggerutu kesal sambil menundukkan kepalanya.
“Wae?” Tanya yeoja itu bingung melihat tatapan sang namja.
“Ani.” Jawab sang namja tidak peduli ia berjalan mendahului yeoja yang ada di sampingnya.
“Cih, menyebalkan.” Umpat sang yeoja dengan nada suara yang berbisik.
“Hey, ayo cepat?!”Titah sang namja tampak kesal.
“Iya..iya.” Sahut yeoja itu gelagapan dan bergegas menghampiri namja itu, sedangkan hanya tersenyum melihat tingkah kedua orang itu.
“Ck, Kyu…Kyu, masih saja sekeras itu.” Gumam Donghae.
“Donghae!, aku…” Ucap Eunhyuk membuat Donghae menoleh.
“Hmm.” Jawab Donghae pelan.
“Tanganmu… dan…kau…terlalu de….dekat.” Ucap Eunhyuk gugup, Donghae tersenyum sesaat dan berdeham, bukannya melepas rangkulannya ia malah semakin mengeratkannya membuat para penggemarnya menangis histeris.
“Enak, sekali Eunhyuk.” Gumam Sungmin saat melihat keluar jendela, Kyuhyun melirik Sungmin.
“Ehem, apa maksudmu?” Tanya Kyuhyun.
“Ani, orang yang tak punya perasaan sepertimu pasti tidak tahu apapun yang aku maksud?.” Jawab Sungmin sambil melamun kearah luar.
“Ck, kau!!!.” Pekik Kyuhyun kesal sambil menggertakkan gigitnya, tapi Sungmin tidak menghiraukannya, Sungmin masih berada di dunia pikirnya sendiri.
“Ya!, cepat belikan aku minuman.” Pinta Kyuhyun dingin, tapi Sungmin tetap diam mematung, Kyuhyun kesal dan langsung memukul kepala Sungmin dengan buku yang ada di tangannya.
“Dengar tidak.” Bentak Kyuhyun kesal.
“Apaan sich~~!!!.” Bentak Sungmin balik membuat kyuhyun tambah geram.
“Kau!.” Pekik Kyuhyun menatap Sungmin yang seketika terdiam dan memanyunkan bibirnya.
“Cepat belikan aku minuman.” Pinta Kyuhyun emosi, Sungmin berdiri dan mulai melangkah pergi tetapi ia kembali.
“Minuman apa?” Tanya Sungmin.
“Seterah.” Jawab Kyuhyun singkat.
“Ya, sudah ku belikan saja kau racun.” Ucap Sungmin, seketika Kyuhyun menatap Sungmin dan mencegah Sungmin.
“Squez saja.” Ucap Kyuhyun, Sungmin manggut – manggut lesu.
“Ck, ada apa dengannya?” Batin Kyuhyun merasa aneh dengan sifat Sungmin yang mendadak menjadi pendiam.
“Akh, sudahlah itu bukan urusanku.” Gumam Kyuhyun mulai membaca bukunya kembali, tak berapa lama kemudian Sungmin kembali dan menyodorkan sekaleng Squez kearah Kyuhyun, Kyuhyun menatap Sungmin sesaat dan langsung mengambil kaleng minuman dari tangan Sungmin.
“Hmm, kau…kau kenapa?” Tanya Kyuhyun sedikit ragu.
“Ani, aku hanya berpikir ini seperti mimpi, sejak bertemu denganmu kenapa nasibku selalu sial.” Jawab Sungmin lesu.
“Mwo, jadi kau kecewa bertemu denganku.” Ucap Kyuhyun mulai kesal, Sungmin menatap Kyuhyun sebentar dan menghela nafas berat lalu membaringkan kepalanya di atas meja.
“Ani, aku…aku…” Ucap Sungmin lemah dan tiba – tiba saja ia tertidur, Kyuhyun melongo melihat Sungmin yang malah tertidur saat ia berbicara.
“Dia tertidur.” Gumam Kyuhyun saat berulang kali menyentuh pipi Sungmin berusaha menyakinkan dirinya kalau Sungmin sedang tertidur, Kyuhyun mendekatkan wajahnya kearah Sungmin.
“Kenapa…?, kau selalu memuatku gila.” Batin Kyuhyun saat ia melihat wajah polos Sungmin saat tertidur.
“Hah~, ku ijinkan kau tidur sekarang, tapi lain kali, tidak akan.” Gumam Kyuhyun seraya kembali membaca buku yang ada di tangannya, saat pelajaran di mulai Kyuhyun sengaja meletakkan buku didepan kepala Sungmin supaya menghalangi perhatian Dosen yang sedang mengajar. Kyuhyun sering kali menatap Sungmin, walaupun perhatiannya sering teralih kearah pelajaran.
Saat kelas berakhir, Kyuhyun tidak langsung pulang, kali ini ia tak akan terlalu kejam dengan Sungmin dengan cara meninggalkannya sendiri di kelas, Kyuhyun menatap Sungmin lembut perlahan ia mengulurkan tangannya untuk menyentuh pipi Sungmin, tapi tiba – tiba saja Sungmin terjaga dari tidurnya.
“Hmm, hah~! Sudah selesai yah, aku tertidur.” Ucap Sungmin polos, Kyuhyun yang gelgapan langsung saja membentak Sungmin.
“YA! Siapa yang menyuruhmu tidur hah.” Ucap Kyuhyun kesal.
“Mian, tadi malam aku tidak bisa tidur.” Ucap Sungmin sambil mengusap – usap matanya.
“Kenapa?” Tanya Kyuhyun penasaran.
“Molla.” Jawab Sungmin lesu.
“Ya, sudah ayo cepat bawa bukuku aku ingin pulang.” Ucap Kyuhyun ketus, Sungmin bergegas mengambil buku yang ada di hadapannya dan langsung menyusul Kyuhyun yang langsung pergi begitu saja.
DI RUMAH SAKIT
“Akh, capek sekali.” Gumam Heechul letih, ia bergegas keluar dari ruangannya dan langsung ke tempat parkiran tapi tepat di depan mobilnya ia melihat sosok namja yang ia kenal, awalnya Heechul ingin berlalu di hadapan namja itu, tetapi sang namja mencegah Heechul dan memeluknya dari belakang.
“Aku merindukanmu.” Bisik namja itu dengan nada suara yang sedih.
“Lepaskan.” Bentak Heechul kesal.
“Aku tak akan melepaskanmu sebelum kau mendengar penjelasanku.”Ucap namja itu memaksa, Heechul terdiam, lalu perlahan hati Heechul mulai luluh.
“Kita bicara di tempat lain saja.” Ajak Heechul dengan nada suara yang dingin. Sang namja hanya mengangguk dan mengikuti Heechul.
DI DALAM MOBIL
Suasana antara Heechul dan namja itu sangat hening, Heechul benar – benar membungkam bibirnya untuk tidak mengeluarkan satu patah katapun dan begitu juga dengan sang namja.
“Heechul-ah, apa kau masih bisa percaya padaku?”Tanya namja itu seketika membuat Heechul kaget.
“Apa maksudmu?”Tanya Heechul mulai emosi.
“Kita sekarang sedang di ikuti.” Jawab namja itu, Heechul menatap kaca sepion dan di tatapnya mobil bawahan appanya sedang mengikutinya dari belakang, Heechul menatap namja yang ada di sampingnya.
“Kau.” Ucap Heechul, sang namja menatap Heechul pelan dan tersenyum tipis, Heechul tanpa pikir panjang langsung melajukan mobilnya melewati beberapa mobil yang ada di hadapannya.
“Dari mana kau bisa.” Ucapan Heechul terhenti saat sang namja mengisyaratkan untuk diam, Heechul menghentikan ucapannya dan mulai terfokus dengan jalanan, sesaat keadaan menjadi begitu tegang saat mobil yang sedang mengejar mereka mulai ingin menyusul mereka.
“Hmm, ada apa ini, kenapa appa juga harus mengawasiku.” Gumam Heechul seraya melajukan mobilnya dengan cepat.
Saat, Heechul tiba – tiba berbelok ke arah sebuah jalan yang memasuki perumahan, mobil yang mengikutinya berhenti dan memutar balik mencari jalan pintas, Heechul yang melihat mobil itu kembali dengan cepat Heechul memundurkan mobilnya lalu bergegas pergi.
“Bagaimana bisa?” Gumam Heechul bingung.
“Appamu membenciku.” Ucap namja yang duduk di samping Heechul.
“Apa?” Tanya Heechul mulai merasa aneh.
“Apa, kau tak sadar kenapa aku pergi darimu.” Ucap namja itu dengan nada suara yang membingungkan Heechul.
“Appa.” Gumam Heechul mulai mengerti.
“Apa, appaku yang melakukan semuanya?” Tanya Heechul pelan, namja yang ada di sampingnya mengangguk pelan.
“Kenapa kau tak bilang sebelumnya dariku.” Ucap Heechul mulai cemas.
“Appamu mengacamku dan menyuruhku kembali ke cina.” Jawab namja itu.
“Kenapa???” Gumam Heechul benar – benar merasa aneh.
“Tapi, Kyuhyun?” Ucap nmaja yang bernam Hankyung itu menatap Heechul serius.
“Kyuhyun dia baik – baik saja, tapi aku takut…, kelihatannya Kyuhyun sudah mulai tidak bisa mengendalikan emosinya lagi.” Ucap Heechul.
“Hmm, mian aku tak bisa membantumu.” Ucap Hankyung, Heechul tersenyum.
“Aniyo, kau sungguh membantu, terlebih lagi kau adalah seorang polisi yakan.” Ucap Heechul, Hankyung tersenyum pelan tapi Hankyung menatap Heechul curiga.
“Kau, tak bermaksud untuk berbuat yang aneh – anehkan.” Ucap Hankyung dengan ragu.
“Hahahaha, ani! Hanya sedikit kekerasan.” Ucap Heechul, Hankyung terdiam dan menghela nafas menghadapi si Heechul yang sama sekali tak bedanya dengan adiknya Kyuhyun.
“Tapi, siapa gadis itu?” Tanya Heechul seraya menatap Hankyung tajam.
“Gadis yang mana?” Tanya Hankyung santai.
“Apa yang mana, apa selama ini kau punya banyak kenalan gadis lainnya.” Ucap Heechul marah, Hankyung berdecak pelan.
“Kau cemburu.” Ucap Hankyung, Heechul tertawa hambar.
“Aniyo, baagaimana aku bisa cemburu dengan orang seperti kau?” Ucap Heechul, Hankyung hanya terkekeh pelan.
“Hah, kau sama saja dengan Kyuhyun.” Ucap Hankyung, Heechul terdiam dan mulai bersifat dingin dengan Hankyung sungguh bisa menguasai suasana hati Heechul, walaupun Heechul sedang marah besar padanya.
“Tapi, akukan ingin Tanya siapa gadis yang ada di rumah sakit hari itu?” Tanya Heechul kaku biarpun penuh emosi.
“Ck, araseo! Dia sepupuku.” Jawab Hankyung pelan, Heechul menoleh sesaat kearah Hankyung meyakinkan kalau itu bukan kebohongan.
“Jincah.” Ucap Heechul mulai luluh dan tersenyum, Hankyung menahan tawa dengan sifat Heechul yang sama sekali tidak berubah seja dulu.
SEDANGKAN DI RUMAH KEDIAMAN KYUHYUN
“Argh, bersihkan yang benar.” Geram Kyuhyun saat Sungmin sedang membersihkan kamarnya yang tak jauh beda dengan keadaan di Hotel.
“Ih, mangkanya minggir.” Sahut Sungmin emosi.
“Tidak mau.” Ucap Kyuhyun layaknya anak kecil sambil berbaring di sofa dimana Kyuhyun menyuruh Sungmin untuk membersihkannya.
“Ih, awas…awas…awas.” Ucap Sungmin membersihkan sofa yang di tempati Kyuhyun, sampai membuat Kyuhyun ingin terjatuh dari sofa.
“Aduh, ya! Kau ingin membunuhku.” Bentak Kyuhyun, Sungmin menatap Kyuhyun tajam lalu pergi entah kemana.
“Ya…ya…ya! Siapa yang menyuruhmu untuk pergi, YA!!! Lee Sungmin.” Teriak Kyuhyun keras, tapi tiba – tiba saja ia terjatuh dari sofa.
“AWWW!!!, Arggghh SUNGMIN!!!.” Teriak Kyuhyun benar – benar kesal, sedangkan di sisi Sungmin, Sungmin terus menerus menggerutu dalam hati.
“Eonni, kau bertengkar lagi?” Tanya Kibum saat ia melihat sosok Sungmin dengan raut wajah di tekuk dan terlihat dari matanya memancarkan aura membunuh.
“Hmm, Kibum-ah apa kau memihak pada Eonni untuk membunuh orang itu?” Tanya Sungmin, Kibum hanya mengakat bahunya tidak tahu, Sungmin kesal dengan tanggapan biasa Kibum dengan cepat ia masuk kedalam selimut dan menyembunyikan dirinya di balik selimut, Kibum menghela nafasnya malas dan berajanka pergi, ia membiarkan Eonninya untuk menenangkan emosinya dulu dan tidak berpikir yang tidak – tidak.
“AKH, kenapa aku bisa ikut dalam masalah Eonni seperti ini.” Gumam Kibum malas, ia berjalan menyelusuri koridor satu yang lainnya dan menuruni beberapa tangga yang menyambungkan antara koridor satu dan yang lainnya, sehingga membuat Kibum bagaikan sedang berjalan mengelilingi sebuah lapangan luas yang berliku – liku.
“ARGH, Aku pusing.” Gumam Kibum yang merasa dirinya sekarang sedang tersesat di rumah besar itu.
“Hmm, tadi aku jalan lewat koridor mana yah?” Gumam Kibum sambil mengacak – acak rambutnya pelan.
“EHEM.” Deham seseorang membuat Kibum terlonjak kaget.
“Nugu?” Tanya Kibum saat ia menoleh ke belakang.
“Kau, siapanya Sungmin?” Tanya sososk namja tampan dan tinggi itu tegas.
“Oh, aku adiknya, waeyo?” Tanya Kibum santai dengan raut wajah tanpa ekpresi.
“Hmmmm.” Gumam namja itu manggut – manggut.
“Lalu kenapa kau bisa sampai ke sini?” Tanya namja itu pelan dengan raut wajah bingung.
“Hahaha, aku tersesat.” Ucap Kibum polos sambil tertawa, namja yang bernama Siwon mendekatkan wajahnya ke arah Kibum.
“Kau sangat cantik.” Ucap Siwon pelan, Kibum kaget dan menatap Siwon aneh, Kibum yang pertama kali mendengar ucapan itu keluar dari mulut seorang namja untuknya, Hanya bisa melongo.
“Apa?” Tanya Kibum bingung, Siwon tersenyum.
“Ayo, ku bawa kau jalan – jalan di sekitar sini.” Ajak  Siwon ramah, Kibum berpikir sebentar dan mengangguk pelan, Siwon mengajak Kibum keliling rumah besar itu menjelaskan kepada Kibum tempat – tempat yang memang di akui ke mewahannya, berulang kali Siwon mendapatkan Kibum yang bertingkah seperti anak kecil, dimana Kibum saat melihat taman yang di penuhi kebun bunga yang indah dan saat Kibum melihat binatang piliharaan yang di pelihara oleh keluarga CHO.
“Hmmh, kau bertingkah dingin padahal hatimu masih seperti anak – anak.” Ucap Siwon, Kibum terdiam dan tersenyum.
“Kau mengetahuinya.” Ucap Kibum sambil tersenyum kecil.
“Tapi, kenapa?” Tanya Siwon pelan.
“Hmm, apa?” Tanya Kibum balik.
“Kau bertingkah seperti ini kenapa?” Tanya Siwon pelan, Kibum menoleh dan tersenyum pelan.
“Itu karena aku kesal.” Jawab Kibum, Siwon terdiam dan mencoba mendengarkan ucapan Kibum.
“Aku kesal, dimana aku harus di paksa untuk menerima sebuah kenyataan, bahwa kedua orang tuaku sudah tidak ada di dunia ini lagi.” Jelas Kibum, Siwon mengakat wajahnya untuk menatap ekpresi Kibum saat itu, tapi nihil Kibum sama sekali tidak mengepresikan apapun, Siwon menghela nafasnya.
“Aku juga.” Ucap Siwon, Kibum menoleh kearah Siwon dan menatap penasaran kea rah Siwon.
“Appaku meninggal saat aku berumur 7 tahun, saat itu appaku sedang berjanji padaku akan memberiku sebuah hadiah ulang tahun yang besar, tapi pada hari ulang tahunku appa mengalami sebuah kecelakaan pesawat saat ia ingin pulang ke rumah, sejak saat itu ammaku sama sekali tidak peduli denganku, amma selalu membuatku takut.” Tutur Siwon dengan aura sedih, Kibum menatap Siwon iba, Kibum benar – benar tahu apa yang di rasakan Siwon saat itu.
“Tapi, bukan itu yang ku benci.” Tambah Siwon, Kibum menatap Siwon bingung.
“Maksudmu?” Tanya Kibum.
“Ammaku bilang kalau sebenarnya aku bukanlah anak kandungnya, tapi aku adalah anak yang di adopsi oleh appaku.” Ucap Siwon, Kibum menutup rapat bibirnya merasa serba salah untuk menghadapi Siwon yang pasti saat itu merasa sangat sedih.
“Hmm, kau pasti sangat terluka.” Ucap Kibum, Siwon menatap Kibum dan tersenyum.
“Tidak juga, saat umurku 9 tahun ammaku menikah dengan direktur Cho, ayahnya Kyuhyun dan Heechul, saat itu aku, Heechul dan kyuhyun masih anak – anak, apa kau tahu mereka sangat baik, aku sering bermain dengan mereka dan membuat mereka manangis.” Ucap Siwon dengan jahil, Kibum tertawa.
“Ahk, kau sangat manis jika sedang tertawa.” Ucap Siwon, Kibum menatap Siwon dan kembali tertawa.
DI RUMAH KEDIAMAN EUNHYUK
“Hmm, memalukan.” Geram Eunhyuk seraya bersembunyi di balik bantalnya saat ia teringat dengan cara Donghae menyatakan persaannya di hadapan semua orang, wajah Eunhyuk yang memerah semakin memerah mengingat kejadian gila yang terjadi padanya, tapi tiba – tiba saja handphone Eunhyuk berbunyi, perlahan di lihatnya nama panggilan di handphonenya.
“DONGHAE.” Pekik Eunhyuk kaget, tiba – tiba saja Eunhyuk gelgapan bukannya mengangkat panggilan di handphonenya ia malah sibuk sendiri mondar – mandir seperti orang gila.
“Ehhh, apa yang kulakukan.” Pekik Eunhyuk tersadar dengan gelagapan ia mengakat panggilan itu.
“Ye….yeobseyo?” Sapa Eunhyuk perlahan.
“Lama sekali ngakatnya, aku sekarang ada di sekitar jalan yang menuju rumahmu, apa kau mau pergi ke suatu tempat denganku?” Tanya Donghae pelan, Eunhyuk mengatur nafasnya.
“Hmm, ok aku mau.” Jawab Eunhyuk.
“Baiklah, aku tunggu kau di tempat aku mengatarmu.” Ucap Donghae seraya mematikan panggilan itu sebelum Eunhyuk membalas ucapannya.
“HUH~! Menegangkan.” Gumam Donghae, Donghae yang sebenarnya sejak tadi memang berada di dekat rumah Eunhyuk berusaha untuk membawa Eunhyuk untuk jalan – jalan tetapi ia berpikir keras untuk mencari alasan kepada Eunhyuk supaya ikut bersamanya.
“Akh, apa ia akan menjawab pernyataanku dan menerimaku.” Batin Donghae yang sejak tadi berkecamuk dengan pikirannya yang tidak – tidak, berulang kali Donghae mengingat saat dimana Eunhyuk pergi tanpa member sebuah jawaban saat di kampus waktu itu.
“Arrrggghh, aku bingung.” Geram Donghae sambil menutup wajahnya.
‘Tok…Tok…Tok.’ Tiba – tiba terdengar suara seseorang mengetuk jendelanya, Donghae menoleh dan terkejut akan ke hadiran Eunhyuk, Donghae gelgapan dan langsung membuka pintu.
“Kau sejak kapan?” Tanya Donghae kaget, Eunhyuk tersenyum.
“Sejak tadi aku keluar dari rumah, aku melihat mobilmu di sini ya aku hampiri saja.” Jelas Eunhyuk, Donghae manggut – manggut, dalam sesaat Suasana di sekitar mereka menjadi begitu hening.
“Mau pergi sekarang?” Tanya Donghae pelan, Eunhyuk mengangguk, Donghae membukakan pintu untuk Eunhyuk, awalnya Eunhyuk agak ragu saat Donghae bersikap seperti itu kepadanya, tapi ia mengikuti saja, ia masuk kedalam mobil, saat Donghae menutup pintu untuk dirinya, ia melihat donghae berlari kecil menuju ke jok pengemudi. Eunhyuk yang gugup berada di samping Donghae yang begitu juga terjadi dengan Donghae saat bersamanya, selama dalam perjalanan sama seperti Donghae mengatar pulang Eunhyuk, tak ada satu patah katapun terdengar dari bibir mereka.
“Hem, kita mau kemana?” Tanya Eunhyuk yang akhirnya memecahkan suasana.
“Aeem, kita…kita…kita.” Jawab Donghae bingung karena sejak awal ia tak merencanakan apapun untuk hal ini, Eunhyuk yang melihat Donghae bingung langsung saja menyarankan sebuah resto yang dekat dengan Sungai Han jing, Donghae yang mendengar saran bagus Eunhyuk langsung menyesetujuinya.
 RESTO
“Hmm, di sini indah sekali.” Gumam Eunhyuk sambil memandangi pemandangan di luar.
“Nde.” Timpal Donghae setuju.
“Oya, apa kau pernah keliling di taman Han memakai sepeda?” Tanya Eunhyuk pelan, Donghae menatap Eunhyuk dan menggelengkan kepalanya pelan.
“Kau, mau coba?” Tanya Eunhyuk.
“Hmm, boleh.” Jawab Donghae bersemangat, sesaat mereka berjalan dan meninggalkan bon di atas meja, dan bergegas pergi ke sebuah stan penyewaan sepeda. Setelah memilih sepeda mereka langsung bersepedaan mengelilingi taman Han dan saling bercanda.
Haripun mulai menjadi gelap.
“Kita pulang.” Ajak Donghae saat ia melihat langit sudah mulai menggelap.
“Nae.” Ucap Eunhyuk sambil mengangguk, dengan cepat mereka mengembalikan sepeda yang mereka sewa lalu bergegas pergi. Saat mengantar Eunhyuk suasana antara Donghae dan Eunhyuk tak secanggung biasanya, mereka saling berbincang riang dan seru, sampai tak terasa akhirnya sudah sampai di dekat rumah Eunhyuk.
“Gomawo.” Ucap Eunhyuk, Donghae mengangguk pelan, saat Eunhyuk turun dari mobil, batin Donghae terus menerus menyuruhnya untuk mengejar Eunhyuk dan menanyakan jawaban dari pernytaannya kemarin.
“Argh!.” Geram Donghae seraya mengejar Eunhyuk yang hampir datang ke rumahnya.
“Eunhyuk-ah.” Panggil Donghae keras, Eunhyuk menoleh dan menatap aneh kea rah Donghae yang ngos – ngosan.
“Wae?” Tanya Eunhyuk pelan.
“Uhm, masalah yang kemarin… itu…itu…hmm, pernytaan..ku yang kemarin.” Akhirnya Donghae memberanikan dirinya untuk mengukit masalah itu, tiba – tiba saja wajah Eunhyuk merona merah.
“Akh, itu.” Gumam Eunhyuk ragu, Donghae dengan hati yang berdebar kencang, mengepal tangannya kuat dan menahan sesak yang ada di dadanya itu.
“Ya, tuhan! jangan…jangan…jangan.” Batin Donghae.
“Nde, aku… aku … aku mau.” Ucap Eunhyuk gugup.
“Mau…apa?” Tanya Donghae ingin sedikit menjahili Eunhyuk, Eunhyuk mengakat wajahnya.
“Aku, mau jadi…jadi…pacarmu.” Ucap Eunhyuk sambil memejamkan matanya, Donghae mendekat dan…
CHU~ Donghae mencium pelan pipi Eunhyuk dan pergi sambil meninggalkan rasa gugup yang luar biasa bagi Eunhyuk.
BBLLLUUUSSSHH~~ Wajah Eunhyuk benar – benar memerah, seperti kepiting rebus.
KYUMIN PART
“Ya~! kenapa kau malah menatapku seperti itu?” Tanya Kyuhyun kesal.
“Cih, pabo” Umpat Sungmin.
“apa kau bilang?” Tanya Kyuhyun kesal, seraya beranjak dari tempat tidurnya.
“Ya! seenaknya saja kau.” Pekik Kyuhyun sambil menunjuk Sungmin kesal.
“Ya! kau ini yang ini salah yang itu salah sebenarnya apa maumu.” Marah Sungmin, tapi Kyuhyun malah melihat mata Sungmin yang ingin menangis.
“Ya!! uljimayo!.” Bentak Kyuhyun, tapi Sungmin malah menangisa kencang.
“YA! neo.” Pekik Kyuhyun, seraya berusaha menenangi Sungmin, tapi Sungmin malah menepis – nepis tangan Kyuhyun sampai – sampai ia terjatuh, saat Sungmin terjatuh tangan Kyuhyun yang sedang menggenggam tangan Sungmin saat berusaha menahan Sungmin untuk menangis malah ia ikut tertarik saat Sungmin terjatuh di atas ranjangnya.
DEG! Sekarang posisi Kyuhyun ada di atas Sungmin, wajah mereka saling bertemu bahkan deru nafas mereka juga terdengar, sampai saat terdengar suara pintu kamar Kyuhyun terbuka.
“GLEK” Kyuhyun dan Sungmin kaget atas kedatangan seseorang yang sekarang sedang mematung kaget.
~TBC~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar